Rabu, 27 Januari 2010

MENGINSTAL WINDOWS XP

Jika COMPUTER menggunakan harddisk type SATA dan menginstal Operating System Windows XP, kemungkinan pd saat menginstall windows XP blum bisa mengenali Harddisk SATA tersebut, tetapi dapat dikenali oleh bios, jika hal ini terjadi maka hrs menginjeksikan driver sata komputer ke dalam file windows installer. Biasanya file driver sata sdh ada dlm cd driver notebook/mainboard yg diperoleh pd saat membeli komputer.


Jika driver satanya tdk ada di cd tersebut, anda bisa mencari situs pembuat komputer anda, Pd situs tersebut masuk ke tab driver, kemudian lakukan browse dan gunakan kata kunci sesuai spesifikasi komputer . Untk notebook gunakan kode atau seri notebook :
misal: (laptop) Acer Travelmate 6291, (Pc) gunakan type dan seri mainboard misal : Gigabyte GA-P31-S3G

Keterangan: Dri pengalaman pribadi, beberapa komputer atau notebook sekarang ada yg tdk perlu melakukan injeksi driver sata, misalnya notebook acer type terbaru rata2 tdk membutuhkan driver sata, hanya melakukan pengaturan interface hardisk pd bios, jk ingin menginstal windows XP maka ubah interface hardisk ke IDE, jika ingin instal windows vista ubah setting interface hardisk ke ACHI.

Setelah anda memperoleh driver sata komputer anda, yg perlu dilakukan hanya melakukan injeksi driver sata tersebut



1. Langkah selanjutnya adlh memulai proses injeksi driver sata ke windows installer. Proses ini harus dilakukan di komputer yang sudah aktif windowsnya.
Copy seluruh isi cd windows installer ke dlm hardisk, beri nama direktori misal:WinXPSP2
Kemudian jalankan program nlite


2. Klik Next


3. Klik Browse, arahkan ke direktori yang berisi file windows installer ( D:WinXPSP2)



4. Klik Next



5. Klik Next, maka muncul kotak
6. Klik Driver dan Bootable ISO hingga tombol berwarna hijau
(Driver : untk mengintegrasikan driver misal driver sata ke dlm wiindows installer, juga bisa memasukkan driver yg lain)
(Bootable ISO agar windows installer yang anda buat bisa booting secara otomatis pada saat telah dicopy ke CD)
Klik tombol Next


7. Plih Multiple driver folder jika drivernya lebih dari satu, jika hanya satu file sja pilih single driver


8. Cari file yg berisi driver sata komputer , setelah ketemu kilk OK


9. Klik Ok



10. Klik OK


11. Klik Yes pd kotak dialog "Do you want to start the process?"


12. Klik Next (sudah berhasil mengintegrasikan driver sata ke windows installer), selanjutnya akan membuat file ISO atau langsung diburning ke CD blank


13. Sekarang bisa membuat dulu ISOnya, atau langsung memburning ke CD blank. Masukkan CD ke CD RW Drive kemudian tekan tombol Burn,
Selamat mempunyai file master windows installer buatan sendiri.

14. Langkah selajutnya adlh kembali ke komputer pertama , jalankan komputer dan atur setting bios agar booting dimulai dari CD ROM.

15. Silahkan melakukan instalasi file windows installer dengan CD tadi, ikuti instrkusinya, pasti tidak akan minta driver sata lagi dan hardisk sata sudah dapat dikenali oleh Windows XP (jika belum dikenali berarti masih ada file driver sata yang belum anda injeksikan ke windows installer, silahkan lakukan kembali prosedur 1 s/d 12 untuk memperbaikinya)
Diposkan oleh nur afifah di 01:03 0 komenta

SETTING BIOS

Ketika teknologi baru muncul dan bug tua ditemukan, para pembuat komputer sering menerbitkan versi BIOS yang diupdate yg dpt mengatasi problem dan meningkatkan kinerja. Periksa situs Web pembuat PC mengenai update terbaru. Namun pertama-tama pastikan memiliki nomor versi terbaru BIOS; biasanya muncul sekilas di monitor tepat setelah menyalakan siste.

Mengupdate BIOS mudah, tetapi harus melakukannya dgn hati-hati. Biasanya perlu menjalankan program kecil dari floppy disk . Namun bila terjadi masalah, hanya bisa meratapi motherboard yg tdk bisa lagi DIgunakan. Jadi pastikan bahwa sebelumnya telah membaca semua instruksi di file readme BIOS update. Dan selalu lakukan persis seperti yang petunjuk-petunjuk katakan.

Jika BIOS adlh bawah sadar PC, maka utiliti Setup merupakan fondasi untk membangun karakter PC. Utiliti tersebut memiliki setting user untk mengontrol harddisk, memori, kartu-kartu grafis, power saving, port USB, dan hardware lain. Program tersebut biasanya disertakan dlm disk, tetapi sekarang tersimpan dlm chip ROM yg sama dengan BIOS PC.

Untk membuka Setup, tekan tombol (atau kombinasi tombol) yg disarankan untuk dimasukkan ketika PC melakukan start up. Masing-masing pembuat BIOS menggunakan tombol yang berbeda — Delete, F1, atau F10. Di layar seharusnya memperlihatkan tombol atau tombol-tombol mana yg perlu ditekan untk Setup tepat setelah layar menampilkan angka versi BIOS. Jika tidak, periksa dokumentasi sistem .

Karena utiliti Setup dibuat oleh pembuat BIOS dan berada dalam chip yang sama dgn BIOS, ini sering disebut utiliti BIOS Setup. Dan karena utiliti ini menyimpan settingnya di chip clock/calendar — chip complementary metal-oxide semiconductor, atau CMOS — maka sering pula disebut sebagai program Setup CMOS. (Chip CMOS memiliki batere sendiri untuk memelihara setting chip sekalipun PC dimatikan.)

Utiliti Setup memiliki setting hardware yg berlimpah, mulai dari yg terlihat nyata, seperti setting waktu di clock PC, sampai yg tidak kelihatan, seperti jumlah “wait states” yg mengkoordinasi aliran data antara RAM dan CPU.

Pertama, Jangan Merusak

Ketika bekerja dgn utiliti Setup PC, gunakan petunjuk praktis yg sama diajarkan pd awal bedah otak: Bila tidak tahu apa yg dilakukan sesuatu, jgn berurusan dengannya. Kecerobohan mengubah wait state atau setting lainnya dpt menurunkan kinerja atau bahkan menyebabkan sistem mengalami crash.

Jika mengira telah tanpa sengaja mengubah setting ketika sedang bekerja dnG utiliti Setup, segera berhenti dan mulailah dari awal lagi. Semua utiliti Setup memiliki pilihan menu yg memungkinkan keluar tanpa menyimpan perubahan. mungkin melihat pula pilihan untk mengembalikan setting ke nilai defaultnya. Abaikan opsi ini: Bila vendor PC telah melakukan fine-tune terhadap sistem, setting default si pembuat BIOS mungkin membuatnya menjadi tidak optimal.

Backup setting-setting sebelum membuat perubahan. Bila batere yg menghidupi chip clock/calendar mati, setting-setting mati bersamanya. Bila utiliti Setup mempunyai opsi backup, gunakanlah. Jika tidak, catat setting di kertas — atau tekan key Print Screen untuk masing-masing layar di utiliti tersebut (tetapi ini tidak selalu berfungsi).

Apa yang Dicari

Sebelum mulai, baca sampai selesai user manual yang menyertai PC atau motherboard. Banyak manual menawarkan penjelasan singkat masing-masing setting. Setting bervariasi menurut manufaktur dan model, namun Anda seharusnya menemukan ini di hampir semua PC:

Optimalisasi dan kompatibilitas setting: Utiliti Setup sering berisi setting-setting untuk kinerja hardware. Kadang-kadang ini tidak diatur secara optimal di pabrik, utamanya pada PC yang dibuat berdasar pesanan atau generik. Scan seluruh program Setup. Setting modus AGP dan setting DMA merupakan kandidat utama untuk dioptimalisasi. Setting-setting ini juga berguna untuk troubleshooting hardware yang baru diinstall: Menonaktifkan atau menurunkan setting yang diberikan bisa memicu ketidak-kompatibelan kartu grafis, CD-ROM drive, atau peranti lain yang terjadi sebelumnya.

Setting harddisk: Anda akan menemukan tabel, biasanya pada halaman kedua atau Advanced dan dengan judul “IDE”, yang mendaftar semua parameter konfigurasi untuk EIDE harddisk yang secara langsung terkoneksi ke motherboard. (SCSI harddisk dan EIDE harddisk yang tidak punya kartu ekspansi akan menjalankan program konfigurasinya sendiri.) Sementara kebanyakan PC yang dibuat selama beberapa tahun terakhir dapat dengan mulus mendeteksi dan mengkonfigurasi harddisk baru, sebagian memerlukan instalasi manual. Baca your dokumentasi disk baru Anda mengenai prosedur tersebut dan gunakan opsi-opsi on-screen untuk membuat perubahan di tabel ini.


Urutan booting: Setting ini menentukan mana yang pertama kali dilihat PC ketika instruksi boot-up. Contoh: `A: kemudian C:`, `C: kemudian A:`, atau `C:, Zip drive`. Untuk booting dari CD-ROM drive, Zip, atau LS-120, Anda sepertinya harus mengubah setting

Sabtu, 10 Oktober 2009

MATERI TUTORIAL

MENGENAL SISTIM KOMPUTER
  • 3 BAGIAN PENTING PADA KOMPUTER :
  1. brain ware dibagi mejadi 3 :
  2. Hard ware :perangkat-perangkat elektronik yang bersifat mati.
  • programer :orang ygbisa membuat preogram.
  • operator : orang yang menggunakan progaram yang sudah dibuat.
  • techical suprot : orang ** yang lebih banyak keperbaikan, baik itu hardware/software.
3. Software : perantara untuk memindah haerdware.
Software :
  • Sistim operasi : harus ada pad komputer agar perintah kita ingin kan dapat di pahami oleh hardware.
  • Proram aplikasi : program yang di buat sesuai dengan kaoentingan nya (pengetikan, membuat foto/ gambar)
BEBERAPA MACAM KOMPUTER
  1. Server
  2. PC Desktop
  3. Macintosh Power PC
  4. Mac book
  5. Note book
  6. UMPC
  7. PDA PALM OS
  8. PDA POCKET PC
ALUR PEMPROSESAN DATA PADA KOMPUTER

INPUT>PROSES>OUTPUT

  • CPU ( Central Processing Unit )
contoh CPU:
  1. AMD
  2. VIA
  3. INTEL
  4. TRANSETA
Komponen penting sebuah CPU
  • ALU(Arithmatish Logikal Unit ): pusat segala perhitungan matematis/logis utk menjalankan perintah yg harus dilaksanakan sebuah PC
  • Memory Unit:utk pendukung yg berfungsi sebagai penyimpan sementara
  • control Unit: utk mengatur lalu lintas data
Yg hrs dipertimbangkan dlm memilih CPU:
  1. Bentuk socket yg di gunakan
  2. clock speed dan FSB
  3. cache memori
  • MAINBOARD
Yg harus dipertimbangkan :
  • chipset north dan south yg dipakai
  • FSB yg didukung
  • slot RAM yg tersedia
  • socket CPU yg tersedia
  • komponen yg terpasang onboard
  • kelengkapan port i/o
  • slot harddisk
  • jumlah slot expansi yg tersedia
Komponen sebuah motherboard:
a. socket CPU
b.chipset : - southbrigde: utama/mengatur arus data
-northrigde: pembantu/ mengatur alur data
  1. CMOS/BIOS: software yg tdk bisa diubah
  2. Batre BIOS
  3. Slot utk RAM:Penyimpanan sementara
  4. Port floppy disk
  5. Socket power kipas CPU/Hetsing
  6. Slot PCI
  7. Slot CNR
  8. Port Audio Analog
  9. Front panel
  10. Konektor mouse
  11. Konektor keyboard
  12. port USB
  13. Port VGA ke monitor
  14. port serial
  15. Audio digital
  16. port audio
  17. Port printer paralel
RAM (Random Acess Memory )

Jenis2 RAM:
  • EDO RAM (72 PIN)
  • SDRAM(168 PIN)
  • DDRAM(184 PIN)
  • DDR2RAM(240 PIN)
  • RDRAM
CASHING dan POWER SUPPLY

Yg harus diperhatikan dalam memilih:
  • Jenis power supply
  • jumlah watt power supply
VGA CARD

Jenis** slot utk VGA:
  • PCI
  • AGP
  • PCI Express x16
yg harus dipertimbangkan:
  1. chipset
  2. Besar memory yg dimiliki
  3. Port output yg dimiliki
HARDDISK

Contoh:
  • harddisk PATA
  • SATA
  • NOTEBOOK
Yg harus dipertimbangkan:
  1. port yg dimiliki
  2. kapasitas yg dimiliki
  3. kecepatan putaran cakram
OPTICAL DISK DRIVE

Jenis** optical disk:
  • CD ROM
  • CD RW
  • DVD ROM
  • DVD COMBO
  • DVD RW
Port ide yg ada di motherboard:
  1. primary master
  2. primary slave
  3. secondary master
  4. secondary slave
DISPLAY OUTPUT

Contoh:
  • monitor CRT
  • monitor LCD
  • LCD Projektor
Yg harus dipertimbangkan:
  • LCD atau CRT
  • Resolusi maksimal yg dimiliki